Sabtu, 29 Desember 2007

ini aku

maaf ya kni udaaaah gedeeeeeeeeeee bgtt
mau dunksssssss

mengenal ikan Sinodontis















MENGENAL IKAN HIAS AIR TAWAR
IKAN HIAS SINODONTIS (Synodontis eupterus)



1.1. Klasifikasi dan Marfologi


Menurut Axelrod et, al. (1995), Klasifikasi ikan Sinodontis (Synodontis eupterus) adalah sebagai berikut :

Phylum : Chordata
Class : Osteichthyses
Sub Class : Actinopterygii
Ordo : Siluriformis
Sub Ordo : Siluridae
Famili : Mochokidae
Genus : Synodontis
Spesies : Synodontis eupterus

Ikan Sinodontis (Synodontis eupterus) ikan hias air tawar yang dikenal juga sebagai ikan “up side down”. Ikan ini memiliki sirip dorsal (punggung), sirip anal (perut), sirip pectoral (dada) dan sirip caudal (ekor). Selain itu mempunyai kumis dan patil yang tidak beracun. Ikan ini bersifat nocturnal dan memiliki mata yang besar dan tajam selain itu ikan ini memiliki tubuh agak gemuk dan punggungnya meninggi. Panjangnya sekitar 27 cm (10 cm pada umur 1 tahun), kulitnya berwarna gelap keabu-abuan serta memiliki warna bintik-bintik hitam pada semua bagian tubuhnya (Warren, 1989).

1.2. Distribusi dan Habitat


Menurut Axelrod et, al. (1995), habitat asli ikan Sinodontis (Synodontis eupterus) adalah sungai-sungai di daerah Zaire, Afrika Barat Daerah White Nile dan Nigeria Cango Basin. Sedangkan di Indonesia sekarang ini banyak dibudidayakan didaerah Jabodetabek terutama didaerah sentral budidaya ikan hias air tawar.
Ikan Sinodontis dihabitat aslinya senang hidup didasar Lumpur tetapi banyak ditemukan disubstrat berbatu apabila didaerah yang sering terkana banjir ikan ini senang bersembunyi dibawah pohon yang tumbang yang merupakan tempat tergenangnya air (Warren, 1989).
Di Indonesia ikan hias ini belum banyak dikenal oleh masyarakat luas karena itu distrubusinya tidak begitu luas hanya sekirat sentral-sentral budidaya ikan hias maka dari itu Loka Riset Budidaya Ikan Hias Air Tawar mencoba membudidayakannya dan mulai memperkenalkan kepada masyarakat (Dektori Ikan Hias Depok, 2005).

1.3. Kebiasaan Hidup

1.3.1. Makan dan Cara Makan

Pada dasarnya ikan Sinodontis bersifat omnivora dan suka mencari makan pada malam hari atau bersifat nocturnal, dialam ikan Sinodontis merupakan pemangsa ikan lainnya, bersifat agresif sehingga memegang peranan didalam lingkungan hidup tertentu (Warren, 1989).
Makan utama ikan Sinodontis dialam adalah larva serangga dan kadang-kadang memakan alga.Pada pemeliharaan di kolam atau aquarium ikan ini pada stadia larva dapat makan dengan jenis-jenis pakan alami dan cacing sedangkan ikan yang sudah dewasa dapat dikasih makan dengan pakan buatan (Warren,1989).
1.3.2. Tingkah Laku
Secara umum ikan Sinodontis merupakan ikan yang senang berenang terbalik dengan perut di atas atau sering disebut ikan”up side down”. Ikan Sinodontis pada pemeliharaan diaquarium dan kolam senang berenang didasar dan dipinggir dinding kolam atau aquarium, dan suka bersembunyi dibawah batuan yang terdapat di kolam (Hardjamulia, 1992).
Pada stadia larva ikan Sinodontis senang berenang bergerombol didasar dan dan menempel pada dinding tempat pemeliharan dengan sesekali berenang keatas-kebawah.

1.4. Perkembangaan telur dan larva

Umumnya telur Sinodontis yang telah terbuahi berbentuk bulat dan trasparan sedangkan telur yang tidak terbuahi berwarna putih susu.diameter telur mencapai 3,6 mm. perkembangan embrio mulai dari 1 sel, 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel atau banyak sel kemudian morulla, blastula, grastula yang akhirnya embrio yang berkepala, memiliki bola mata dan tunas ekor. Setelah jantung berfungsi, ekor dan badannya mulai bergerak sampai akhirnya telur menetas, waktu inkubasi telur ikan sinodontis berkisar antara 24-26 jam pada suhu ruangan 24-260C (Chumaidi et al,1994).
Shigeru et.al.(1998) membagi perkembangan larva secara morfologi dan tingkah laku dalam 7 stadia, yaitu :
Stadia larva yang mempunyai kuning telur dan butir minyak
Stadia pemangsa pakan awal
Stadia pengisian udara dalam gelembung udara renang atau awal berfungsinya gelembing renang (swim bladder inflatation stage)
Stadi duri panjang dan pada bagian ventral dan dorsal
Stadia berenang bebas (free swimming stage)
Stadia peralihan atau metamorfosis
Stadia juvenile



Keselamatan ALAM ada di Tangan KITA
Ayoooooooo………….JAGA AKU YAAAAA